Tukang Parkir Anak Kecil

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu.
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal.

sedikit Lyrik lagu Iwan Fals diatas itu mengingatkan saya pada anak kecil yang masih mengenakan celana seragam SD berada ditengah-tengah kesibukan lalulintas kota cirebon, tepatnya di Jalan Tentara Pelajar, depan Indomaret.
tukang parkir anak kecil
Tukang parkir anak kecil @ Jl. Tentara Pelajar Kota cirebon

Tukang Parkir, anak kecil itu sedang memandu laju mobil yang ingin berbelok, mencoba menyetop mobil yang disampingnya dan memandu mobil lainnya untuk segera membelok,

Terus..., terus..., teruss.., teriaknya lantang !! keras !!, tidak sekeras tubuhnya yang mungil, kecil, lemah tubuhnya bukan berarti lemah jiwanya, antara tidak punya malu, atau tidak tahu malu, atau mungkin sudah tidak malu, saya tidak begitu tahu, tidak seperti temannya yang sedikit malu-malu bersandar di tembok gapura Jalan.
tukang parkir anak kecil
Tukang parkir anak kecil @ Jl. Tentara Pelajar Kota cirebon

Kenapa nak.. ?, dalam hatiku haru melihatnya. saat aku kecil dulu, saat sepertimu itu sedang asyik bermain bola, asyik bermain mobil-mobilan yang ditarik dengan benang. bukannya sepertimu nak, bermain mobil sungguhan mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan sedikit uang untuk jajan.

Aku lemah nak, tak sepertimu.

Jarang terlihat memang anak itu, tetapi terkadang saya sering melihatnya di Jalan itu. mungkin orang tuanya melarang ia mencari uang, atau kalah saing dengan tukang parkir dewasa, atau mungkin ada hal yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

41 comments for "Tukang Parkir Anak Kecil"

  1. suka terharu ya mba ama anak2 kecil ini ... tp at least aku lbh menghargai mrk yg msh mw usaha walo hanya tukang parkir.. drpd yg minta2. -__-

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju banget kak, seringnya aku nggak ngasih ke pengemis apalagi pengemis itu masih muda, sehat, hadewh.

      Delete
  2. Memperkejakan tenaga kerja dibawah UMUR memang sudah diatur dalam undang undang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas, tapi ini anak kecil yang belum jelas mengapa :)

      Delete
  3. Pejuangan hidup yang menuntunnya sekecil itu sudah menjadi tukang parkir, sayangnya memang tidak tahu jelas faktor penyebab yang sesungguhnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nanti aku telusurin kak, tadi pagi juga aku ngeliat lagi anak kecil itu

      Delete
  4. Suka ngerasa iba kalau ada anak kecil seperti mereka sudah mulai mencari uanga. Bukannya anak kecil atau se usia mereka itu tugasnya hanya belajar dan belajar bukan mencari uang -____-

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak. mungkin anak kecil itu butuh uang untuk jajan atau lainnya, mungkin juga orang tuanya nggak cukup mampu.

      Delete
  5. Respek mas
    masa kecil terbuang gara" harus mencari uang :(

    ReplyDelete
  6. kalo melihat anak-anak udah kerja banting tulang disitu kadang saya merasa sedih :(

    ReplyDelete
  7. Dulu sebelum kuliah saya jualan koran di stasiun Jombang, di rumah sakit, atau di alun-alun. Ini saya lakukan setiap hari Minggu, atau setiap pagi ngantar langganan sambil berangkat sekolah, atau di hari libur lainnya. Ada juga sahabat seprofesi yang masih anak-anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bapak dlu pernah juga merasakan seperti itu ya pak, hebat

      Delete
  8. apa kabar cirebon ? jadi kangen uey sama kota ini :)

    ReplyDelete
  9. apa mungki juga dia sudah tidak punya orang tua ya..? jadi haru baca ceritanya..

    ReplyDelete
  10. sedih memang. inilah potret negara kita. anak sekecil itu harusnya bisa menikmati bangku sekolah SD yang katanya gratis itu. tapi memang salut. Saya pribadi lbh menghargai mereka2 ini daripada peminta2 di lampu merah yang (sebenarnya ) msh mampu bekerja kan :( kadang kalo ada anak kecil jualan koran, lgsg aja beli. ga peduli itu koran pagi djual sore. itu cara "sedekah" yg mendidik mnurut saya say.

    ReplyDelete
  11. Replies
    1. jangan mewek kak, nanti keluar air matanya. :D

      Delete
  12. mataku jadi berkaca-kaca. sedih, tapi salut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. liat langsung aja aku nggak kuat kak :( ,

      Delete
  13. semoga kelak bisa menjadi pribadi yang dibanggakan banyak orang karena kerja kerasnya,saya dulu kecil juga sudah kerja,

    ReplyDelete
  14. suka terharu kalau melihat anak-anak kecil jadi tukang parkir

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas bro, haru biru ada obatnya gak ya

      Delete
  15. Kasihan sekali anak keci itu, apa tdk punya ortu!

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin karena keadaan yang memaksa dia untuk bekerja,asal halal

      Delete
    2. kalo ketemu lagi bakalan ane introgasi kak

      Delete
  16. cerita yang menarik sob mungkin bener yg di bilang Mas Rip keadaan kali sob, tapi paling tidak mereka ndak menyerah dan terus berusaha, moga2 suatau saat mereka bisa dapet kerya yg lebih layak yah sob! amin (: salam kenal sob

    ReplyDelete
  17. Dududuuuuu...baca ini, aku jadi sedih mbak. Jadi ingat anak sendiri :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bu, kadang aku duduk di indomaret merhatiin mereka, sering banget kepingin ketabrak

      Delete
  18. kasian terus kurang percaya kalau diparkirin anak kecil .. takut tibatiba nabrak plang belakang :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. justru itu yang dikhawatirkan, takutnya nabrak atau ketabrak anak kecilnya karena kecil gak keliatan

      Delete
  19. kasihan ya. sudahlah kerja, dihadang bahaya pula. ya bahaya fisik ya bahaya mental.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betuk kak, kadang bingung mesti giman saya yang tahu seperti itu

      Delete
  20. Insya Allah lebaran main k cirebon :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan jangan lupa untuk jalan-jalan ketempat-tempat okenya yak kak

      Delete